Strategi Bunga
Bunga adalah
penerus generasi bagi tanaman. Di dalam bunga terdapat serbuk sari dan putik,
yang mengandung sel-sel kelamin jantan dan betina. Meskipun jarak keduanya
sangat dekat, ternyata bunga tak dapat secara sendirinya mempertemukan
keduanya. Bunga memerlukan bantuan pihak lain, agar serbuk sari dapat jatuh ke
kepala putik, dan selanjutnya dapat tumbuh menjadi benih.
Beberapa tanaman menggunakan jasa
angin. Dalam hal ini, mereka seolah mampu “memperhitungkan” bahwa struktur
aerodinamisnya cocok untuk penyebaran serbuk sari oleh angin, dan setiap
generasi berikutnya akan menggunakan cara yang sama. Bentuk dan ukuran serbuk
sari dihitung sangat tepat, agar ia mampu tertiup angin da jatuh di kepala
putik tanpa mengalami kerusakan. Sedangkan kepala putik didesain khusus agar
mampu menerima jatuhnya serbuk sari dengan baik.
Sedangkan
tanaman yang lain “memahami” bahwa mereka tidak akan bisa memanfaatkan angin.
Untuk alasan inilah, mereka menggunakan serangga untuk membawa serbuk sari
mereka. Mereka “tahu” bahwa mereka harus dapat menatik perhatian serangga
kepada mereka. Dan, mereka mencoba berbagai cara untuk itu. Mereka secara
khusus mengidentifikasi hal yang disukai serangga.
Setelah
menemukan nectar dan aroma efektif untuk serangga, mereka menghasilkan aroma
dengan berbagai proses kimiawi. Lalu memberikan hasil produksinya ketika mereka
telah menetapkan waktu yang tepat untuk melakukannya. Mereka mengidentifikasi
rasa dalam nectar yang akan disukai oleh serangga dan keseluruhan dari zat-zat
di dalamnya, dan memproduksinya sendiri.
Lebih
jauh lagi, mereka “menghitung” volume serbuk sari yang akan mencapai tanaman
lain dengan spesies yang sama, dan juga jarak yang harus ditempuh. Atas dasar
ini, mereka menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang paling sesuai dan pada
saat yang paling tepat. Mereka “berpikir” tentang kemungkinan-kemungkinan yang
mungkin mencegah serbuk sari mencapau sasarannya dan “mengambil tindakan”
terhadap hal tersebut.
Strategi-strategi
tersebut tidak dapat dibuat oleh tanaman dengan sendirinya, karena tanaman
tidak bisa berpikir, tidak dapat menghitung waktu, tidak dapat menentukan
ukuran dan bentuk, tidak dapat menghitung kekuatan dan arah angin.
Tanaman
dan serangga diciptakan secara serasi satu dengan yang lainnya. Sistem sempurna
yang saling menguntungkan ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan yang
menciptakan baik bunga dan serangga mengetahui kedua jenis makhluk hidup
tersebut dengan sangat baik, dan
mengetahui semua kebutuhan mereka, dan menciptakan mereka untuk saling
melengkapi satu sama lain.
Dan
hanya Allah Sang Maha Pencipta, yang mengetahui mereka dengan sangat baik, yang
dengan tanpa terkecuali mengetahui segalanya. Mereka dibebankan dengan
menggambarkan kebesaran Allah, kekuasaan-Nya Yang Maha Tinggi, dan seni tanpa
cela-Nya kepada manusia.
“Dan
tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada Nya.”
(QS. Ar-Rahman ; 6)
Posting Komentar untuk "Strategi Bunga"