KEBUTUHAN UNTUK DIAWASI
Mari renungkan firman Alloh SWT “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
mengawasi.” (QS Al Fajr:14). Anggaplah bila diri kita ada dalam sorotan
kamera tersembunyi. Kamera yang letaknya tidak terbuka tetapi bisa melihat
gerak-gerik kita. Apa yang kita lakukan ketika itu? Biasanya kita akan lebih
berusaha untuk tampil stabil dan tenang, sebab merasa ada yang mengawasi gerak
gerik kita. Itulah ilustrasi sederhana agar kita bisa memahami kata
muraqobatulloh atau merasa diawasi oleh Alloh SWT. Perhatikanlah nasehat
panjang yang disampaikan oleh Ibnu Abbas ra, “Suatu hari aku berada di belakang Nabi SAW, lalu beliau bersabda,
“Wahai ghulam, sesungguhnya aku ingin mengajarkanmu beberapa kalimat, “Jagalah
Alloh, pasti Alloh menjagamu, jagalah Alloh, pasti kamu mendapatiNya
dihadapanmu. Bila kamu meminta, maka mintahlah kepada Alloh dan bila kamu minta
tolong, maka minta tolonglah kepada Alloh. Ketahuilah bahwa jikalau ada seluruh
umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat bagimu, maka mereka tidak akan
dapat memberikanya kecuali sesuatu yang telah ditaqdirkan Alloh atasmu dan
jikalu mereka berkumpul untuk membahayakanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak
akan bisa melakukan itu kecuali yang telah ditaqdirkan Alloh atasmu. Pena-pena
(pencatat) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering. (HR At Turmudzy)
Ada banyak sekali cara yang bisa
kita lakukan agar semain bisa menanamkan rasa muraqobatulloh itu. Rasulullah besabda, “Saya wasiatkan kepadamu
agar malu kepada Alloh sebagaimana kamu malu terhadap orang sholih diantaramu.”
Cara lain untuk lebih mendalami
muroqabatulloh adalah dengan memunculkan rasa malu kepada malaikat pencatat
amal, yang selalu mencatat seluruh perbuatan termasuk tentu saja dosa, baik
yang kecil maupun yang besar. Tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur.
Merekalah saksi atas kebaikan dan keburukan kita. “Dan diletakanlah kita, lalu kalian akan melihatorang-orang yang
bersalah, ketakutan terhadap apa yang (tertulis) didalamnya. Dan mereka berkata
“Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan
tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya …. (QS Al Kahfi : 49)
Pengawasan
Alloh SWT kepada kita adalah bentuk kasih sayangNya. Sebab pengawsan Alloh SWT
pada kita itu bisa bermakna penjagaan Alloh SWT. Diantara wujud penjagaan Alloh
terhadap hambaNya adalah menganugerahinya ketenangan dan kemantapan hati dan
jiwa sehingga dia selalu berada didalam penyertaan khusus Alloh. Alloh
berfirman ketika menyinggung tentang Musa dan Harun, “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua.
Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaha : 46)
Begitu
juga kisah Abu Bakar dan Rasululloh saat keduanya hijrah dan berada di gua,
Rasululloh bersabda, “Apa katamu terhadap
dua orang dimana yang ketiganya adalah Alloh? Janganlah kamu bersedih,
sesungguhnya Alloh berserta kita “(HR Bukhari Muslim)
Saudaraku,
mari saling menilik diri, sudahkah kita selalu merasa diawasi olehNya????
like fanpage kami di Nutrisi Hati
Posting Komentar untuk "KEBUTUHAN UNTUK DIAWASI"